BISNISBANTENCOM — Bertahun-tahun menjadi karyawan, apakah bisa banting setir berwirausaha menjadi seorang pengusaha? Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama lebih dari setahun ini mengubah kebiasan hidup masyarakat, salah satunya banyak melakukan aktivitas di rumah. Kondisi ini juga bisa jadi salah satu pendorong motivasi untuk memulai usaha. Jika ingin membangun usaha, ï»żUntukmenjadi seorang wirausahawan sukses, Anda harus berani mengesampingkan rasa minder yang muncul ketika mengembangkan bisnis. Buang jauh-jauh rasa takut bahwa bisnis Anda akan gagal, atau rasa ketidakpercayaan diri karena tidak memiliki pengalaman berwirausaha sebelumnya. Artikel terkait Entrepreneur Adalah | Pengertian Menurut Para Ahli Wirausahamemiliki 3 faktor utama yang bisa menjadi landasan atas pekerjaan yang mereka lakukan, yaitu cinta, kesabaran, dan dedikasi. Mereka sangat paham bahwa peluang tidak akan datang setiap waktu. Karenanya, mereka juga cenderung mengambil seluruh peluang yang datang dan langsung menjalankan pekerjaan sesuai yang telah direncanakan. cash. Kamu perlu tahu beberapa syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil. Setiap pengusaha pasti mengidamkan keberhasilan saat menjalankan bisnisnya. Dikutip dari laman Forbes, wirausaha merupakan individu yang memunculkan ide, produk, atau layanan untuk memecahkan masalah. Meski prosesnya dalam membangun bisa berbeda, tetapi setiap wirausaha harus siap menghadapi kegagalan dan kritik, mereka juga harus terus belajar, serta memperbaiki diri. Baik bagi kamu yang baru memulai atau mereka yang sudah mencapai titik keberhasilan, pasti ingin menjadi lebih sukses. Nah, untuk mencapai tujuan tersebut, sebaiknya kamu memenuhi beberapa syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil berikut ini! Baca Juga 7 Pengusaha Sukses Wanita Indonesia, Ada yang Masuk Forbes 30 Under 30! Syarat untuk Menjadi Wirausaha yang Berhasil Foto pebisnis wanita. Sumber Kira-kira, apa saja ya, syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil? Ini dia persyaratan yang harus kamu penuhi sebagai pengusaha 1. Fokus dalam Menjalani Usaha Salah satu syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil adalah selalu fokus dalam menjalani bisnis. Hal ini karena proses menuju pengusaha yang sukses akan diwarnai dengan berbagai tantangan. Ketika keadaan berubah menjadi sulit, penting bagi kamu untuk selalu fokus dalam menjalani usaha. Jadi, kamu bisa melewati masa-masa tersebut dengan baik. Dilansir dari Investopedia, ketidakstabilan emosi termasuk dalam risiko utama yang harus dihadapi oleh setiap pengusaha. Oleh sebab itu, tanamkan lah tujuan dalam diri agar selalu fokus dalam menjalani usaha agar kamu bisa mencapai keberhasilan yang selama ini diimpikan. 2. Kemauan untuk Selalu Belajar Syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil berikutnya yang harus kamu miliki, yakni mau untuk selalu belajar sehingga bisa terus meningkatkan nilai dalam diri sendiri. Pasalnya, proses bisnis yang bisa terjadi naik turun dapat dialami oleh siapa saja sehingga seorang wirausahawan harus selalu siap akan hal itu. Ketika memiliki kendala dalam berbisnis, pengusaha yang sukses harus mau terus belajar untuk menemukan solusinya. Dengan begitu, kamu akan menjadi lebih terampil dalam berbagai hal dan semakin siap untuk menghadapi hal-hal luar biasa nantinya. Baca Juga 35+ Quotes Bisnis untuk Meningkatkan Motivasi Usaha 3. Percaya dengan Kemampuan Diri Foto percaya pada diri sendiri. Sumber Agar bisa mencapai kesuksesan yang diinginkan, kamu harus percaya dengan kemampuan diri sendiri sebagai salah satu syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil. Tenaga kerja yang mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk perusahaan kamu tidak akan yakin saat bekerja denganmu jika kamu sendiri tidak merasa percaya diri. Oleh sebab itu, sikap percaya diri ini perlu kamu tanamkan sebagai wirausaha. Dengan begitu, kamu juga akan menjadi individu yang lebih optimis dalam menjalani usaha. Mempercayai kemampuan dan keterampilan diri juga dapat membantu kamu untuk melawan ketakutan atau ketidakpastian. Orang yang percaya diri dan optimis biasanya akan memiliki peluang yang lebih besar untuk berhasil. Jadi, jangan takut untuk mengakui kemampuan diri, ya. 4. Berani Mengambil Risiko Syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil selanjutnya yang perlu kamu miliki, yaitu pastikan untuk selalu berani dalam mengambil risiko. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dunia bisnis bisa membuat kamu mengalami pasang surut karena adanya banyak rintangan yang harus dilalui. Ketika mencari solusi, kamu mungkin akan dihadapkan dengan berbagai hal sebagai pertimbangan. Hal tersebut bisa berupa kemungkinan baik atau pun buruk. Jadi, kamu harus selalu bersiap untuk menangani risiko-risiko tersebut. Dengan begitu, bisnis kamu bisa lebih baik dan mengalami kemajuan sehingga menjadi lebih dekat pada kesuksesan. Baca Juga Mau Mulai Bisnis? Ini 5 Rekomendasi Film Tentang Bisnis yang Inspiratif 5. Tidak Takut dalam Menghadapi Kegagalan Tidak takut dalam menghadapi kegagalan juga termasuk dalam syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil. Menurut data yang dikutip dari Small Business Administration, sebanyak 66% bisnis baru akan mengalami kegagalan pada 10 tahun pertama mereka. Kegagalan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti konsep produk dan strategi pemasaran yang tidak tepat. Bisa juga karena persaingan pasar yang sangat ketat. Jadi, kamu yang baru membangun usaha harus memiliki persiapan diri yang kuat untuk mengantisipasinya. Meski mungkin terdengar menakutkan, tetapi kamu perlu mengambil sikap untuk berani menghadapinya. Karena kegagalan dapat membantu kamu dalam memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang bisnis. Jika ingin sukses, hadapilah kegagalan dan segala tantangan dalam bisnis tersebut. Ke depannya, kamu pasti akan menjadi lebih terbiasa dan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menjalankan usaha. Baca Juga 40 Marketing Quotes yang Bisa Jadi Ide Pemasaran Bisnismu 6. Berpikiran Terbuka Foto berpikiran terbuka. Sumber Untuk menjadi wirausaha yang sukses, kamu juga perlu memiliki mindset yang terbuka dalam segala hal. Dengan begitu, kamu akan mendapatkan lebih banyak wawasan karena memiliki ide dan mendapatkan saran dari berbagai sumber. Misalnya, dengan mendengarkan pendapat dari pelanggan sehingga kamu bisa melakukan perbaikan produk yang lebih relevan dengan target pasar. Bisa juga dengan berdiskusi bersama karyawan lain atau mitra bisnis untuk mendapatkan wawasan baru. Meski mungkin bertentangan dengan keyakinan atau prinsip kamu, tetapi pengetahuan tersebut bisa membantu kamu dalam mengelola usaha. Jadi, bersikaplah terbuka pada pemikiran-pemikiran orang lain juga. 7. Kemampuan untuk Memimpin Sebagai pengusaha, kamu perlu memiliki kemampuan untuk memimpin. Ini juga termasuk dalam salah satu syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil. Dalam hal ini, kamu lah yang menentukan proses usaha sehingga mencapai kesuksesan yang selama ini diimpikan. Kamu perlu memiliki keterampilan untuk mengelola tenaga kerja sehingga bisa menjalani bisnis sesuai dengan tujuan. Selain itu, pemimpin juga harus mampu mengambil keputusan di segala situasi. Ketika menjadi seorang pemimpin, kamu harus berani dalam mengambil langkah-langkah tertentu. Meski mungkin akhirnya salah, tetapi kamu harus terus bergerak maju dan jangan terpaku dengan kesalahan tersebut. Sebagai pemimpin, kamu juga sebaiknya memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Baik saat berkomunikasi dengan karyawan, investor, pelanggan, kreditur, rekan kerja, maupun mentor. Jika seorang wirausaha tidak dapat mengomunikasikan nilai perusahaan mereka, kecil kemungkinan perusahaan tersebut akan berhasil. Baca Juga 9 Pengusaha Muda Indonesia Inspiratif, Apa Saja Bisnisnya? 8. Memiliki Rasa Tanggungjawab Syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil lainnya, yaitu memiliki rasa tanggung jawab penuh saat menjalani bisnis. Sikap yang satu ini dapat memberikan dampak yang positif dalam sebuah bisnis. Pasalnya, proses usaha dapat berjalan sesuai rencana dan tetap berada pada jalurnya karena ada seseorang yang berani memikul tanggung jawab penuh. Kamu lah yang akan bertanggungjawab atas keberhasilan atau kegagalan usaha. Jadi, jangan takut dengan segala risiko atau tantangan yang mungkin muncul saat menjalani bisnis dan usahakan untuk menghadapinya. 9. Kerja Cerdas Foto kerja cerdas. Sumber Kerja cerdas merupakan syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil yang perlu kamu miliki. Maksudnya adalah kamu harus memiliki keterampilan untuk bekerja secara efektif. Di samping kerja keras, kerja cerdas juga dibutuhkan agar proses usahamu berjalan lancar. Kerja cerdas yang dimaksud, yakni memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik, serta mau meminta bantuan kepada orang lain yang profesional ketika tidak menguasai pekerjaan tertentu. Baca Juga 6 Manfaat Manajemen Manpower bagi Perusahaan Itu dia syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil. Apakah kamu sudah memilikinya? Skip to content Kalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikel Home » Lifestyle » Wirausaha atau Karyawan, Mana yang Cocok untuk Anda? Dibaca Normal 9 Menit Wirausaha atau Karyawan, Mana yang Cocok untuk Anda? Belum lama ini saya membaca soal perbandingan wirausaha vs karyawan dalam The Cashflow Quadrant. Ternyata keduanya memiliki suka dukanya masing-masing. Mari kita simak beberapa perbedaan antara menjadi wirausaha dan karyawan disini. Wirausaha vs Karyawan,Lebih Baik Menjadi yang Mana?Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan BisnisWirausaha vs Karyawan Suka dan Dukanya1 Perbedaan Sistem2 Perbedaan Risiko3 Perbedaan Pola Pikir4 Perbedaan Ancaman5 Perbedaan Tanggung Jawab6 Perbedaan JalanMana yang Anda Pilih? Wirausaha vs Karyawan,Lebih Baik Menjadi yang Mana? Dewasa ini, banyak individu yang mencari rasa aman secara finansial dengan bekerja. Mengapa demikian? Karena biasanya itulah yang diajarkan oleh orang tuanya. Prinsip keamanan finansial ditanamkan lebih dalam daripada kebebasan finansial. Dengan pendidikan tinggi, banyak yang merasa pendidikannya lebih bermanfaat jika digunakan untuk bekerja daripada berbisnis atau berinvestasi. Namun tidak sedikit juga yang gerah dan memilih untuk berbisnis dengan harapan bisa memperoleh kebebasan finansial. Mereka memikirkan masa depannya dan berharap bisa keluar dari keamanan finansial menjadi bebas finansial. Namun rasa takut untuk menjadi wirausaha pasti ada, karena tidak semua bisnis bisa berhasil. Alih-alih menjadi bebas finansial, bisa saja kita malah kehilangan keamanan finansial yang sudah ada selama ini. Jadi, sebenarnya lebih baik menjadi wirausaha atau karyawan sih? Sebenarnya keduanya sah-sah saja dilakukan, karena banyak cara untuk menghasilkan uang. [Baca Juga 10 Kisah Inspirasi Usaha Para Pengusaha Sukses di Indonesia Mampu Memanfaatkan Peluang Usaha] Hal ini tercermin dalam The Cashflow Quadrant, dimana ada 4 cara untuk menghasilkan pendapatan, 2 diantaranya adalah sebagai B pemilik usaha/ wirausaha atau jenis E karyawan. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan tidak ada yang dapat dinilai lebih baik daripada yang lain. Setiap orang memiliki preferensinya sendiri dan bebas memilih. Sekedar intermezzo, apakah Anda suka membaca buku-buku tentang keuangan seperti The Cashflow Quadrant dari Robert T. Kiyosaki? Jika iya, yuk perbanyak pengetahuan keuangan Anda dengan membaca ebook keuangan dari Finansialku. Selain isinya yang pastinya padat dan menarik, ebook Finansialku bisa Anda dapatkan secara GRATIS. Jadi tunggu apa lagi, segera unduh ebook-nya dengan klik tautan berikut ini Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis Kembali ke dalam inti pembahasan. Melalui artikel ini, Finansialku akan menjelaskan beberapa perbedaan antara bisnis jenis B dan jenis E untuk melihat mana yang lebih sesuai dengan preferensi Anda. Yuk simak ulasannya di bawah ini! Wirausaha vs Karyawan Suka dan Dukanya Saya ingin memulai dengan mengatakan bahwa keduanya merupakan alternatif yang dapat Anda pilih. Saya paham bahwa jalan setiap orang berbeda dan tidak ada salahnya memilih yang berbeda dari orang lain. Semuanya kembali pada preferensi Anda, dan disini saya hanya menjabarkan bagaimana keduanya berbeda dari segi suka dan dukanya. Jadi, yuk mari mulai pembahasannya 1 Perbedaan Sistem Salah satu perbedaan signifikan antara menjadi wirausaha dan karyawan adalah pada sistemnya. Seorang wirausaha yang sukses sudah menciptakan sebuah sistem dimana dirinya dapat meninggalkan bisnis mereka selama setahun dan mungkin menemukan bisnisnya telah berkembang pesat saat ia kembali. Namun tidak demikian bagi seorang karyawan. Karyawan justru merupakan bagian dari sistem itu sendiri, sehingga jika ia meninggalkan pekerjaannya selama setahun, kemungkinan besar karirnya hancur tak bersisa. Jadi bisa dibilang seorang karyawan akan sulit meluangkan waktu, karena bekerja sebagai sebuah sistem yang bertanggung jawab dengan kemampuannya. Dengan demikian secara otomatis penghasilannya juga terhenti jika ia mengambil libur panjang. Berbeda halnya dengan wirausaha yang perusahaannya masih berjalan seperti biasanya dengan keberadaan staff dan seluruh karyawannya sehingga saat ia berlibur, penghasilannya tetap mengalir masuk. Namun penting bagi wirausaha untuk bisa mengendalikan sebuah sistem dan mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain. Karena meski berbisnis sendiri, namun semuanya dipegang sendiri, ya sama saja dengan bekerja sebagai karyawan. Anda harus bisa belajar mendelegasikan pekerjaan dan membentuk sebuah sistem yang baik. Bayangkan berapa banyak waktu yang dapat Anda gunakan untuk melakukan hal yang jauh lebih penting jika berhasil. 2 Perbedaan Risiko Suka duka kedua ini umumnya menjadi penentu keputusan untuk menjadi wirausaha atau karyawan. Saat Anda bertanya kepada seseorang apakah Anda rela melepas pendapatan tetap dari pekerjaan untuk mencoba menjadi wirausaha, biasanya risikolah yang pertama kali dipikirkan. Tentunya, menjadi seorang wirausaha memiliki risiko yang tinggi. Anda tidak akan lagi memperoleh pendapatan tetap layaknya karyawan, pendapatan Anda berubah dari waktu ke waktu. [Baca Juga Cari Tahu! Apakah Anda Termasuk dalam Orang Sukses Menang yang Siap Mengambil Risiko atau Maunya Main Aman] Banyak orang yang akan berpikir, “Bagaimana jika bisnis gagal dan saya bangkrut?” Namun pernahkan Anda berpikir, “Bagaimana jika bisnis sukses dan saya menjadi miliarder?” Jadi, bisa disimpulkan bahwa disini Anda perlu melihat toleransi risiko Anda. Saat Anda siap merisikokan pendapatan tetap Anda untuk peluang lebih besar namun bisa juga lebih kecil loh ya, maka Anda boleh menjadi wirausaha. Namun jika Anda lebih memilih aman, maka Anda bisa tetap menanjak karir. 3 Perbedaan Pola Pikir Poin ketiga ini mungkin bukan suka duka, namun ini bisa dijadikan pertimbangan apakah Anda lebih sesuai bekerja atau berbisnis. Pertama-tama, cobalah jawab pertanyaan ini dalam hati, “Apakah Anda dapat membuat hamburger yang lebih baik daripada McDonald’s?” Jika saya bertanya demikian, kemungkinan besar hampir seluruhnya akan menjawab bisa. Namun saat Anda menanyakan hal berikutnya, “Apakah Anda dapat membangun sistem yang lebih baik daripada McDonald’s?”, maka disitulah muncul perbedaan karakteristik. Seorang karyawan umumnya berpikir untuk menghasilkan burger yang lebih baik, sedangkan seorang wirausaha menginginkan sistem bisnis yang lebih baik. Karyawan cenderung mementingkan kualitas, ia berpikir bahwa dirinya mampu menghasilkan burger yang jauh lebih baik dari McDonald’s tanpa memikirkan bahwa ia takkan mampu menghasilkan ratusan burger per hari jika ia mengerjakan semuanya sendiri. Sedangkan wirausaha lebih memikirkan bagaimana sistem yang sebaiknya diterapkan agar bisnis tersebut dapat berjalan sendirinya tanpa kehadirannya dan memperoleh kesuksesan lebih daripada McDonald’s. 4 Perbedaan Ancaman Jujur saja, sebagai seorang karyawan kita akan selalu takut tersingkir oleh sistem atau seseorang yang lebih baik. Hal ini disebabkan bahwa selamanya karyawan adalah karyawan, yang bisa digantikan atau diberhentikan kapan saja. Sementara itu, seorang wirausaha tidak perlu takut dirinya dipecat atau digantikan, karena dia adalah bos atas dirinya sendiri. Namun bukan berarti menjadi wirausaha tidak ada ketakutan. Seorang wirausaha juga akan selalu takut bisnisnya hancur. Dengan demikian, keduanya sama-sama memiliki ancaman. Hanya saja ancamannya berbeda. Namun jelas bahwa keduanya perlu terus mengembangkan diri agar bisa memberikan yang lebih baik dan meminimalkan ancaman yang menghantuinya. 5 Perbedaan Tanggung Jawab Pernahkah Anda sebagai seorang karyawan berpikir, “Duh jenuh kerja terus seperti ini. Kalau jadi wirausaha enak ya bisa santai-santai uang mengalir terus.”? Tapi tahukah Anda, bahwa di saat seorang karyawan memikirkan tanggung jawabnya sebagai pekerja, seorang wirausaha juga memiliki tanggung jawab atas bisnis dan seluruh karyawannya? [Baca Juga Menelusuri Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Performa Karyawan] Jadi sebenarnya keduanya punya tanggung jawab, hanya saja tanggung jawabnya berbeda. Memang betul wirausaha bisa berlibur dan tetap memperoleh uang, seperti telah diungkapkan pada poin pertama tadi. Namun bukan berarti ia melepaskan tanggung jawabnya. Dirinya tetap harus bertanggung jawab saat ada masalah dalam perusahaan. Sementara sebagai karyawan, Anda tidak perlu peduli pada kesuksesan perusahaan dan sesama rekan kerja. Gaji akan tetap Anda terima dengan rutin setiap bulannya. 6 Perbedaan Jalan Sama seperti 5 poin sebelumnya, poin ini akan menjelaskan bagaimana sebenarnya wirausaha dan karyawan itu serupa namun tidak sama. Ini juga terlihat dari bagaimana mereka berjalan berjalan dalam karirnya. Seorang karyawan akan selalu mengikuti jalan yang sudah ada, dengan anggapan dia harus menjalankan kewajibannya sesuai yang ditentukan perusahaan. [Baca Juga Cara Karyawan Melek Keuangan, Penting atau Tidak Penting HARUS Dilakukan] Mungkin terkadang ini membuat seorang karyawan jenuh dan haus akan kebebasan. Namun Anda juga harus tahu, jalan yang Anda tempuh saat ini adalah jalan yang diciptakan oleh wirausaha. Disaat karyawan mengikuti jalan, seorang wirausaha harus mencari jalan. Dia harus berpikir bagaimana seharusnya perusahaannya berjalan, apa saja hak dan kewajiban setiap bagian dari perusahaan, dan demikian seterusnya. Jadi sebenarnya keduanya sama-sama punya kewajibannya masing-masing, meski mungkin bagaimanapun rumput tetangga akan terlihat lebih hijau dan lebih menarik. Mana yang Anda Pilih? Di samping banyaknya perbedaan pada wirausaha dan karyawan, sebenarnya tampak bahwa keduanya sama-sama memiliki beban dan kewajiban masing-masing. Jadi, Anda bisa lebih bijak sebelum memilih untuk bekerja atau berbisnis. Mana yang sesuai dengan preferensi Anda, apakah menjadi wirausaha vs karyawan? Perlu Anda ketahui, dalam The Cashflow Quadrant dijelaskan bahwa terdapat kemungkinan untuk berpindah dari satu kuadran ke kuadran lain. Umumnya seseorang ingin mengawali karirnya dengan menjadi individu E pegawai terlebih dahulu untuk memperoleh pengalaman sebagai dasar untuk membuka bisnis sendiri. Ia kemudian akan berusaha untuk berpindah ke kuadran S pekerja lepas untuk melepaskan rutinitas bekerjanya dan mengharapkan peluang kesuksesan yang lebih besar. Banyak yang memilih untuk berpindah ke kuadran S terlebih dahulu daripada ke kuadran B pemilik usaha karena banyak kasus perpindahan ke kuadran B yang macet dan ujung-ujungnya kembali ke kuadran S. Setelah sukses di kuadran S, barulah biasanya seseorang berpikir untuk pindah ke kuadran B dan I Investasi. Namun perpindahan ini tidaklah mudah. Untuk dapat memulai kuadran B atau I, seseorang harus memahami gambaran luas dari sebuah bisnis, mulai dari kebutuhan bahan bakunya, sistem pemasarannya, sistem pengembangan sumber dayanya, lokasi dan dekorasinya, kualitas produknya, hingga sistem distribusinya. Nyatanya banyak sekali gagasan bagus yang diusulkan, namun hanya sedikit yang mampu membangun usaha dengan produk dan sistem yang hebat. Oh iya, jika Anda ingin membuka usaha tapi tidak mempunyai modal yang besar, Anda bisa tonton video Ide Usaha dengan Modal Kecil dari channel Youtube Finansialku berikut ini Bagaimana dengan Anda? Manakah yang menjadi pilihan Anda? Bagikan jawaban Anda pada kolom komentar di bawah ya.. Bagikan juga artikel ini kepada teman dan kerabat Anda ya.. terima kasih! Sumber Referensi Robert T. Kiyosaki. 2001. The Cashflow Quadrant Panduan Ayah Kaya Menuju Kebebasan Finansial Christantio Utama. 9 April 2019. 7 Perbedaan Karakter Antara Pengusaha Vs Pekerja, Kamu yang Mana?. – Evelyn Davsy. 30 September 2016. 13 Perbedaan antara Karyawan dan Pengusaha, Kalau Kamu Termasuk yang Mana?. – Sumber Gambar Wirausaha vs Karyawan – Fransiska Ardela, memiliki background pendidikan S1 di Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik Parahyangan. Memiliki ketertarikan dan pengalaman di bidang pendidikan, product management, dan entrepreneurship. Related Posts Page load link Go to Top Apakah pekerjaan atau profesi itu sebuah pilihan? Atau malah keterpaksaan? Kita tahu dan sadar bahwa setelah beranjak dewasa kita harus bisa menghasilkan uang sendiri. Kita tidak bisa menggantungkan hidup kepada orang tua, apalagi setelah menikah. Tanpa disadari saat ini kita bergelut dengan dunia kerja untuk menghasilkan uang. Tak peduli senang atau tidaknya pekerjaan itu, kita akan tetap melaluinya bahkan harus bekerja keras untuk menjalankannya. Bahkan kita terkadang membutuhkan cara menghilangkan kejenuhan karna terjebak rutinitas pekerjaan yang demi untuk mendapatkan uang dibidang atau profesi yang tidak disukai, bukankah itu bisa dikatakan bahwa kita bekerja karena keterpaksaan? Juga disaat kita terus bertahan dibawah tekanan. Apapun profesi kita saat ini, tentu ada alasan memilih pekerjaan yang dilamar dan mengapa kita sampai ada posisi saat ini. Lalu bagaimana dengan seorang wirausaha? Nah, berikut alasan seseorang menjadi wirausaha yang kemampuan untuk membuka usaha memutuskan untuk berwirausaha bisa karena ia memiliki kemampuan untuk membuat usaha sendiri. Seperti kemampuan dalam membangun usaha sendiri, entah itu ia memiliki banyak modal, pengetahuan untuk menjalankan sebuah usaha tertentu, kepandaian dalam bidang tertentu atau hal lainnya yang bisa mendorong ia untuk usaha warisan orang seseorang menjadi wirausaha berikutnya adalah karena ia mendapat warisan dari orang tua untuk menjalankan usaha orang tuanya. Bisa berupa usaha yang diturunkan langsung ke tangannya, atau usaha orang tua yang dikembangkan untuk menjadi usaha yang lebih besar yang memiliki anak suka bekerja dalam orang yang tidak suka diperintah dan bekerja dibawah tekanan yang harus mengikuti aturan atasan. Orang seperti ini tidak akan betah untuk bekerja di perusahaan atau menjadi pegawai kantoran. Maka dari iru, demi menghasilkan uang untuk hidup ia akan berusaha untuk membuka dan menjalankan usaha sendiri. Dengan begitu ia tidak perlu diperintah orang lain dan ia bisa menjalankan usaha sesuai aturan dan kehendaknya skill dan bakat dalam bidang yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu, biasanya memilih untuk menghasilkan uang dari keahliannya tersebut. Seperti keahlian dalam mengolah bahan baku menjadi barang jadi, menjahit, ahli permesinan, menghasilkan suatu karya, atau keahlian lainnya sesuai bakatnya dan memiliki nilai mandiri dengan usaha menjadi mandiri dengan membuka usaha sendiri juga merupakan salah satu alasan seseorang menjadi wirausaha. Ia tidak ingin bergantung hidup kepada orang lain dengan bekerja pada orang. Ia lebih memilih untuk menciptakan lapangan kerja sendiri dengan omset tanpa batas. Ia bisa menjual barang atau jasa yang dibutuhkan banyak orang. Ia juga tahu cara memotivasi karyawan dengan menjadi orang sukses dengan orang yang sukses adalah orang yang pandai berwirausaha dan berbisnis. Karena ia bisa menentukan dan mengukur sendiri skala usahanya. Ia juga bisa menentukan langkah untuk kemajuan usahanya. Kemajuan dan kesuksesannya ditentukan oleh setiap tindakannya, keputusannya dan kerja kerasnya dalam mengembangkan dan menjalankan ada adalah seseorang memutuskan untuk berwirausaha karena ia tidak bisa mendapatkan lowongan pekerjaan lain. Kalaupun ada pekerjaan yang ia dapat tapi tidak ada yang bertahan lama. Namun ia bukanlah termasuk ciri-ciri orang gagal. Sekeras apa pun ia berusaha nasibnya pun tidak memihak dirinya untuk menjadi pegawai atau profesi lainnya sehingga ia mencoba untuk membuka peluangnya sendiri dalam bidang yang ia pahami. Orang yang seperti ini biasanya tahu cara menghargai orang melihat yang berwirausaha biasanya memiliki kemampuan untuk melihat banyak peluang dalam hidupnya. Ia memanfaatkan peluang tersebut menjadi sebuah penghasilan dengan membuka sebuah usaha yang menurutnya bisa menghasilkan banyak berwirausaha seseorang harus siap menghadapi setiap tantangan yang muncul dalam hidupnya. Ia tidak tahu apa yang akan datang dan situasi macam apa yang akan ia hadapi dalam mambangun usahanya. Jadi ia harus bersiap akan hal itu dan dalam berwirausaha selalu ada jungkir balikya. Dan tentu saja mereka yang memilih untuk berwirausaha adalah orang yang menyukai tantangan dan siap menghadapi hal itu dimasa 9 alasan seseorang menjadi wirausaha dan hidup mandiri dengan usahanya. Seseroang yang memutuskan untuk berwirausaha harus memiliki mental yang kuat dalam gigih dalam membangun usahanya. Seorang wirausahawan harus tahu cara yang dilakukan untuk dapat bekerja keras, pantang menyerah dan ulet ketika mendapati kesulitan dalam usahanya. Dan jangan salah, wirausahawan sukses juga bisa dikatakan sebagai profesi yang biasanya uangnya banyak loh. Post Views 1,195

seorang karyawan yang ingin menjadi wirausaha mandiri sebaiknya