7 Penolong di hari akhir. Beberapa riwayat menjelaskan bahwa hewan kurban yang disembelih akan menjadi penolong bagi kita di akhirat nanti. Ia akan membawa kebaikan bagi kita. Rasulullah SAW bersabda: "Tiada suatu amalan yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya Kurban, yang lebih dicintai Allah selain daripada menyembelih haiwan Kurban Bilatidak ada tuntutan yang tersisa, barulah Allah SWT kemudian mengubah seluruh hewan di akhirat menjadi tanah. Dalam artian, setiap hewan di muka bumi tidak akan merasakan surga atau pun neraka. Meskipun demikian, qisas yang dikenakan bagi makhluk tidak mukalaf berbeda dengan qisas makhluk mukalaf, menurut Imam Besar An Nawawi. EditorIvany Atina Arbi. DEPOK, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mencatat, sebanyak 10.526 hewan kurban telah disembelih di seluruh kelurahan dan kecamatan di Depok pada perayaan Idul Adha 1443 Hijriah. Hewan kurban tersebut tersebut terdiri dari sapi, kerbau, domba, dan kambing yang dihimpun pada Sabtu (9/7/2022). Vay Tiền Nhanh. Jakarta - Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban. Tidak sedikit bagi muslim yang menyaksikan prosesi tersebut mungkin bertanya-tanya soal nasib para hewan kurban yang telah disembelih di akhirat satu riwayat menyebutkan, terdapat 10 hewan spesial yang dijamin masuk surga bersama kaum mukminin. Riwayat ini disebutkan oleh Imam Muqatil dalam Misykatul Anwar yang kemudian ditafsirkan oleh al Barwasi dalam Kitab Tafsir Ruh al Bayan dan Tafsir al Imam Muqatil, kesepuluh hewan ini nantinya akan dibangkitkan dalam bentuk kambing kibas sebelum masuk surga. Secara rinci, berikut daftar 10 hewan yang disebut dapat jaminan masuk surgaUnta Nabi Sholeh ASAnak sapi Nabi Ibrahim ASKambing Nabi Ismail ASSapi Nabi Musa ASIkan paus Nabi YunusKeledai UzairSemut Nabi Sulaiman ASBurung Hud-hud Ratu BilqisAnjing pemuda Al Kahfi Ashabul KahfiUnta Nabi Muhammad SAWBila dilihat dari daftarnya, sebagian besar hewan-hewan tersebut telah diabadikan kisahnya dalam Al-Qur'an. Di samping itu, jenis hewan kurban seperti sapi, kambing, dan unta dalam riwayat di atas, disebut secara spesifik dengan orang mukmin yang hal ini, Dewan Pakar Pusat Studi Al-Qur'an M. Arifin berpendapat, riwayat tersebut cenderung lebih dekat ke arah kebohongan dan bukan kebenaran. Menurutnya, justru tiap hewan di dunia ini tidak akan masuk surga ataupun neraka pada hari penghisaban kelak."Memang ada riwayat yang mengatakan ada 10 hewan yang akan masuk surga, termasuk di antaranya unta Nabi Sholeh AS dan kambing pengganti Nabi Ismail AS, tetapi riwayat itu lebih dekat kepada kebohongan daripada kebenaran," katanya dalam buku Qur'an & Answer 101 Soal Keagamaan Hewan Tidak Masuk Surga Maupun NerakaKeterangan yang mengatakan bahwa tiap hewan tidak masuk surga atau neraka ini disandarkan pada sabda hadist Rasulullah SAW. Dari Abu Hurairah RA yang mengutip perkataan Rasulullah SAW,إن الله يحشر الخلق كلهم، كل دابة وطائر وإنسان، يقول للبهائم والطيركونوا ترابًاArtinya "Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan seluruh makhluk, semua binatang melata, burung, dan manusia. Allah berkata kepada binatang dan burung, 'Jadilah kalian tanah!' Saat itulah orang kafir berkata, 'Oh, andai saja aku menjadi tanah QS An Naba ayat 40,'" HR Ibnu Jarir.Ulama Fiqih Syekh Muhammad bin Shalik al-'Utsaimin menafsirkan, seluruh hewan di dunia tetap akan dikumpulkan di Padang Mahsyar. Setelahnya, mereka akan diubah menjadi tanah atas izin Allah di atas, kata Syekh Muhammad, menjadi bukti bahwa ada perbedaan kondisi bagi hewan dan manusia di akhirat. Hal tersebut dilatarbelakangi dari perbedaan hak dan kewajiban hewan maupun manusia selama hidup di mengemban kewajiban untuk beribadah dan mengikuti segala perintah Allah SWT dan rasulNya, sementara hewan Syafiq Riza Basalamah menambahkan, tiap hewan sendiri adalah makhluk ghairu mukalaf. Dengan kata lain, tiap hewan di dunia tidak dikenakan perintah ibadah kepada Allah SWT maupun larangan terhadap sesuatu."Artinya, hewan bukan makhluk yang salat ke masjid. Mereka hewan diciptakan untuk manusia," jelasnya, dikutip dari arsip Qisas bagi Hewan di AkhiratTidak ada penghisaban surga atau neraka bagi hewan, termasuk hewan kurban. Meski demikian, kembali mengutip pernyataan Syekh Muhammad, seluruh hewan di akhirat nantinya akan dikenakan bagi hewan di akhirat ini berupa keadilan bagi hewan yang tidak bertanduk. Khususnya, bagi hewan-hewan yang telah ditanduk oleh hewan bertanduk semasa di dunia."Binatang-binatang itu diadili sehingga binatang yang tidak bertanduk akan menuntut balas terhadap binatang yang telah menanduknya di dunia," kata Syekh Muhammad yang diterjemahkan oleh Dr. Umar Sulaiman al Asygar dalam buku Ensklopedia Syekh Muhammad ini juga ditegaskan dalam hadits Rasulullah SAW. Beliau bersabda,"Qisas akan diberlakukan di antara semua makhluk, bahkan antara binatang bertanduk dan yang tidak, dan antara semut kecil dengan semut kecil lainnya," HR Ahmad.Bila tidak ada tuntutan lagi, barulah Allah SWT mengubah seluruh hewan di akhirat menjadi tanah. Dengan kata lain, setiap hewan di muka bumi tidak akan mengalami penghisaban surga ataupun Imam Besar An Nawawi, qisas yang dikenakan bagi makhluk ghairu mukalaf atau hewan berbeda dengan qisas makhluk mukalaf. Ia berkata, qisas yang berlaku pada hewan adalah qisas muqabalah atau demikian, apakah hewan kurban menjadi hewan yang dijamin masuk surga atau bukan merupakan kehendak Allah SWT semata. Apapun isi surga Allah SWT kelak pun, hanya Dia yang memegang kebenarannya. Simak Video "Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Bandung Meningkat" [GambasVideo 20detik] rah/lus - Umat muslim yang telah mampu, disunahkan untuk berkurban saat Idul Adha. Ustaz Adi Hidayat mengimbau untuk menganggarkan pembelian hewan kurban yang paling bagus. Ia mengatakan dalam kanal YouTube-nya, jika harta kita cukup berlebih, maka carilah hewan kurban yang paling bagus, agar banyak manfaatnya. "Jika harta kita cukup berlebih, maka dengan harta itu cari yang paling terbaik, cari yang paling bagus, gemuk, dan paling banyak manfaatnya. Maka dari keihklasan kita untuk berkurban itu, hal itu yang bisa menjadikan pahala menjadi berlipat," ucap UAH. Berlipatnya pahala yang diterima, akan memunculkan keridhoan dari Alloh SWT dan menutupi kesalahan umat-Nya. Baca juga Jokowi Kurban Sapi Simental di Solo, Bobotnya Hampir 1 Ton Mungkin, banyaknya pahala tersebut yang dimaksud dengan kendaraan di akhirat bagi yang melaksanaan kurban. Jadi, konteksnya adalah amalannya, bukan hewannya. Hal tersebut ada dalam Surat Al-Hajj Ayat 37 Lay yanālallāha luḥụmuhā wa lā dimā`uhā wa lākiy yanāluhut-taqwā mingkum, każālika sakhkharahā lakum litukabbirullāha 'alā mā hadākum, wa basysyiril-muḥsinīn Artinya Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. Meskipun dalam hadis menyatakan bahwa hewan kurban akan jadi kendaraan di akhirat adalah dhoif atau lemah, namun ada makna yang menunjukkan bahwa perbaguslah hewan kurban supaya mendapat banyak pahala. "Dan dengan pahala itu adalah kendaraan terbaik menuju surga dengan rahmat Allah SWT," pungkas Ustadz Adi Hidayat. Waktu yang Paling Utama Menyembelih Hewan Kurban Dilansir laman Syaikh Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu mengatakan “Para ulama sepakat waktu utama menyembelih hewan kurban adalah hari pertama sebelum matahari tergelincir sebelum Zuhur, karena hal itu sunah.” Dengan demikian, waktu yang paling utama menyembelih hewan kurban pada hari Idul Adha, yakni setelah salat Idul Adha hingga sebelum masuk waktu Zuhur. Sementara itu, penyembelihan hewan kurban harus dilaksanakan pada waktu yang disyaratkan, yakni pada Hari Raya Idul Adha dan hari tasyrik 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Ketentuan tersebut sesuai panduan penyelenggaraan Salat Hari Raya Idul Adha dan Pelaksanaan Kurban Tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi yang diterbitkan Kementerian Agama. Renald/Nuryanti MEDIA BLITAR – Jelang hari raya idul adha 2021 tidak sedikit dari umat muslim yang merayakan dengan berkurban hewan. Hari raya idul adha memang identik dengan hewan kurban sebagai salah satu perayaan yang ditunggu-tunggu umat muslim. Dalam sebuah Riwayat menyatakan bahwa hewan kurban menjadi kendaraan di akhirat pada seorang yang berkurban hewan dalam hari raya idul adha. Atas dasar Riwayat di atas, banyak dari umat muslim yang berkurban hewan besar dan kuat sebagai tunggangan di akhirat kelak. Baca Juga Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Benarkah Hewan Kurban Idul Adha Jadi Kendaraan Akhirat Shiratal Mustaqim? Lantas benarkah hewan kurban bakal menjadi kendaraan di akhirat kelak? Begini jawaban lugas dari Ustadz Adi Hidayat. Dilansir dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, begini jawaban dari ahli agama terkait Riwayat yang menyatakan bahwa hewan kurban bakal menjadi kendaraan di akhirat kelak. Dijelaskan bahwa hewan kurban tersebut akan datang sebagai kendaraan di hari kiamat melewati jembatan yang menentukan jalan surga atau neraka. Ustadz Adi Hidayat mengatakan, riwayat yang menyebutkan keutamaan hewan kurban sebagai kendaraaan di akhirat tersebut dinilai oleh para ulama sebagai riwayat yang lemah dan bermasalah. Baca Juga Persiapan Idul Adha 2021 Resep Sate Maranggi Daging Sapi, Mudah dan Lezat

hewan kurban yang disembelih kelak di akhirat akan menjadi